Bisnis kuliner merupakan bisnis yang paling banyak
digemari oleh masyarakat Indonesia. Pak Horidin salah satunya, bisnis Ketoprak
legendnya tak d ragukan lagi rasanya, 39 tahun lamanya ia telah memulai bisnis
ini.
Pada tahun 80 an, ketika itu ia tak mampu
melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya, setelah lulus Sekolah Dasar ia
memulai berjualan ketoprak, tanpa pengalaman sama sekali, ia belajar kepada
salah seorang temannya bagaimana cara membuat ketoprak yang enak dan lezat
untuk dinikmati, dari situlah bisnis ketoprak ini dimulai.
Tak cukup hanya jualan di kampung halamannya di
Brebes, pak Horidin akhirnya mengadu nasib ke Ibukota, meskipun pada akhirnya
ia berbisnis di daerah Rempoa, Tangerang Selatan. Dan sejak di bukanya gedung
Baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun
2018, ia memutuskan untuk berjualan
tepat di depan gedung tersebut, menurutnya tempat tersebut sangat strategis
karena tepat di depan pintu keluar yang tentunya banyak mahasiswa yang membeli
makanan di daerah tersebut.
Pak Horidin setiap harinya menyiapkan 40 porsi
ketoprak untuk dijual, dengan harga yang pada saat pertama kali jualan sebesar
Rp. 200 hingga saat ini sebesar Rp. 12.000. Ia memulai berjualan setiap harinya
pada pukul 07.00 sampai 14.30.
Penjualan setiap harinya tidak menentu, terkadang
habis dan terkadang masih tersisa banyak sehingga keuntungan yang ia peroleh
tidak menentu pula, jika dagangannya habis maka hasil penjualan setiap harinya
yang ia terima yaitu sejumlah Rp. 480.000.
Kendala yang ia hadapi ialah pada saat musim hujan,
ia kesulitan untuk berdagang karena masih menggunakan gerobak dan belum
mempunyai lapak yang tetap. Kemudian ia mengatakan bahwa dengan banyaknya
penjual yang sama-sama berjualan di depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, ia tidak merasa tersaingi karena penjual yang
lainnya berjualan jenis makanan yang berbeda.